Memories part1

Agustus 23, 2012


Tulisan ini berawal ketika saya membaca status teman saya. Yang sudah lama terpisah karena liburan semester plus liburan ramadhan. Begini bunyinya:
“kangen kekampus temenxx ,tinggal setaun lagi semanggat seperjuang allah huakbar merdeka semangat”
Saya sempat terhenyak membaca status tersebut. Sekaligus tersenyum geli. Eh! Udah mau Setaun lagi ya studinya?? Ga kerasa yak? :D
Hari ini tanggal 24 Agustus 2012, tanggal saat tiga tahun lalu saya sedang sibuk meminta informasi, saran dan petuah dari tetangga yang lebih dulu merasakan KULIAH.
Ingatan saya pun terlempar ke dalam kotak memori September 2009.
Perasaan baru aja ngerasain ospek; subuh-subuh buta di omelin Kakak Tingkat karena salah kostum! Ahaha… ga sih, ga salah-salah amat.
Hanya saja, waktu itu, saya Cuma salah pake kaos kaki. Saya pake kaos kaki dengan gaya sewajarnya manusia pake kaos kaki. :p Lah, ternyata peraturannya itu, kaos kakinya harus berada diluar celana panjang yang saya pakai. Maksudnya, si celana panjang warna putih yang susah nyarinya itu, mesti dimasukin ke dalam kaos kaki warna belang.
Olala.. warna kaos kaki yang saya pakaipun salah! Saya malah pake warna putih polos. Sepolos wajah saya ketika di omelin kakak tingkat :D ditambah saya adalah salah satu calon mahasiswa yang terlambat datang ke arena pertandingan, eh ke arena perospekan. :D
“Kamu ga simak baik-baik peraturan yang udah kita kasih kemaren??!” tanya, tepatnya bentak salah satu kakak tingkat di hadapan saya.
“Engga” to the point! Saya emang ga nyimak apapun tentang peraturan ospek ini. wong saya kemaren masuk kerja bukan masuk ke kampus!
“Kenapa ga nyimak? Udah dateng terlambat, salah ini itu lagi!” semakin garang suara yang keluar dari mulut kakak tingkat saya itu.
“Saya kerja, Kak”
“Alesan! Kenapa ga tanya ke temen lain?”
Hening.
Jangkrik lebih berani bersuara daripada saya.
“Kenapa diem?!!” bentak kakak tingkat yang lain.
Saya bukannya diam, tapi saya sedang mengumpulkan nyawa yang barangkali masih tertinggal di kamar. Maklum, saya yang baru bekerja di sebuah Pabrik, pada jam satu dini hari saya baru saja pulang sift dua. Kemudian langsung ke pasar, jelas tumben, karena niat saya ke pasar adalah untuk mencari makanan yang ditugaskan kakak tingkat. Informasi itupun saya dapat dari seorang kawan via sms.
Untung saja, Bapakku tercinta rela membantu anaknya ini, malam-malam buta ke pasar untuk memecahkan teka-teki soal makanan dan minuman ospek itu. Setelah dirasa cukup memenuhi syarat, akhirnya kami tiba di rumah pukul 02.00. Langsung saya mengistirahatkan diri untuk nantinya sampai di Kampus jam 05.00 teng! Setahu saya, jadwal ospeknya mulai jam segitu.
Jam 04.00 saya bangun. Dengan kepala masih berat dan sempat jalan terhuyung -perpaduan antara belum tidur cukup dengan takut terlambat-, pukul 04.40 setelah shalat subuh, saya bergegas ke kampus yang letaknya tak jauh dari rumah saya. Saya pikir saya tidak akan terlambat.
Nyatanya belum juga masuk gerbang kampus, saya sudah mendengar teriakan-terikan yang ‘merdu’ dari kakak tingkat. Tak sangka, saya juga kebagian ‘merdu’nya :D. ternyata jadwal masuknya itu pukul 04.30! Ah, Meneketehe……. -______-" Kawan saya mungkin lupa memberitahu jadwal masuk hari ini.
Maka, lengkaplah sudah alasan kakak tingkat untuk ‘bernyanyi-nyanyi’ di depan hidung saya.
1.      Terlambat datang
2.      Salah kostum
3.      Mewek!
No 3 itu, disebabkan, karena, kondisi saya masih lulungu, (Yup! you know lulungu? :D dalam bahasa jerman agak geser dikit ke karawang, lulungu itu artinya masih belum sepenuhnya dalam kondisi sadar sempurna, but bukan berarti gila lho ya! :p. oke saya jelaskan, Lulungu adalah sebutan untuk orang yang baru bangun tidur.) , psikis saya sedang nervous, eh malah dapet bentakan sedasyat itu –yang seantero kampus bisa mendengar getarannya karena suasana pagi memang masih sangat hening. Maka, shock-lah saya…! dan karena shock yang tak bisa dikendalikan itu, juga geram dengan bentakan tepat di depan hidung saya, menangis adalah bentuk protes tak terkata saya.
Bukannya pengertian, kakak tingkat itu malah semakin ‘bernyanyi’ di depan saya. semakin saya mewek, semakin tinggi nada kakak tingkat saya bernyanyi, dan semakin menusuk kalbu! Huhuu…
Oke, pelajaran pertama : jangan pernah memperlihatkan kelemahan kita saat ospek, apalagi di depan kakak tingkat yang sangat ‘merdu nyanyi’nya! :D
Pelajaran kedua: cari informasi selengkap-lengkapnya soal apapun yang menyangkut ospek! Termasuk kaos kaki apa yang mesti dipakai. Karena hal sepele bisa menjadi berabe. :D
Pelajaran ketiga : jangan terlambat bila ingin lebih selamat! :D
Setelah kenyang sarapan dengan nyanyian merdu kakak2 tingkat itu, akhirnya saya dipersilahkan duduk bersama calon mahasiswa yang lain. Tentu saja setelah lulus proses perizinan.
Ketika saya duduk bersama calon mahasiswa yang lain, mata saya mencari kawan saya yang sudah berbaik hati memberi informasi via sms itu, meski tak lengkap. Tapi saya bersyukur, mungkin bila dia tidak memberi info pada saya, saya akan lebih lama mendengar ‘nyanyian’ kakak-kakak tingkat saya itu. Tapi yang dicari tidak terlihat. Duduk dimana ya dia?
“Ngapain tengak-tengok!??! Saya bilang nunduk!!”
Duh, kena lagi deh saya! ck! Saya kan Cuma pengen bilang makasih aja sama kawan saya itu. emang ga boleh ya! Saya ngedumel dalam hati. Sambil berdoa, ya Allah, aku tahu, mereka hanya pura2 galak, tapi ya Allah, kalo ntar saya punya anak, saya ga mau anak saya nyakitin perasaan orang lain. Aamiin. (padahal saya belum nikah, tapi doanya udah kayak gitu! hehehe, soalnya pertimbangan saya berdoa seperti itu adalah karena doa orang teraniaya 'kan diijabah! Jadi, kesempatan buat saya kalo lagi merasa teraniaya adalah, berdoa yang baik-baik untuk masa depan saya ^o^)
Yup,. Itu adalah sepenggal kisah di hari kedua ospek, namun dalam jadwal hidup saya adalah hari pertama saya diospek sekaligus hari pertama saya kenalan dengan hal ihwal perospekan yang begitu merdu! :D
Dan hari ini, tepat tiga tahun saya melewatinya, saya mengenangnya geli! Hm…. Ternyata kenangan pahit di masalalu, bisa dirasa lucu bahkan indah di saat mendatang :D
Allah memang maha penawar rasa dan maha membolak-balikkan hati ^_^
Saya pun menguniversalkan pelajaran yang saya garis bawahi itu tak sekedar untuk ospek, tapi untuk hidup secara umum :
1.      Jadilah orang yang kuat. Seperti hadis rosul; muslim yang kuat lebih disukai daripada muslim yang lemah ^_^
2.      Jangan abaikan hal kecil apapun dalam hidup kita. Karena, bukankah hal-hal besar dimulai dari hal-hal kecil? ^_^
3.      Mesti bisa memanage waktu, inget Al-'Ashr ayat 1-3 ‘kan? ^_^
Pada akhirnya, saya berterimakasih kepada kakak-kakak tingkat saya itu atas pelajaran dan kesan berharga yang mereka hadiahkan pada saya. ^_^ thanks brothers and sisters :)
Pas udah kenal dengan kakak-kakak tingkat itu, ternyata mereka aslinya baik banget ^_^ 
So, wat kamu-kamu yang mau menjalankan masa-masa ospek, ga usah khawatir! Aslinya mereka baik-baik koq ^_^ Dan kalo pas ospek, sebenarnya nyanyian kakak-kakak tingkat itu disebabkan karena mereka kebanyakan makan permen hexos ajaa :D
Dan, yeah, ternyata saya rindu masa-masa itu, sampai saat kemarin Uas, saya merindukan semua itu! rindu!
^_^
Hm… catatan ini, semoga bisa mengabadikan kenangan di memori saya ;D
Bersambung ke jilid 2 (ahaha, kayak sinetron aja pake bersambung jilid-jilidan :D)

You Might Also Like

0 komentar