Selamat Datang para 'Singa'!
September 16, 2012
Atasan
putih, bawahan hitam. Seragam yang mereka pakai terlihat mendominasi sebuah
Aula. Mereka juga mengenakan toga yang terbuat dari kertas karton berwarna
hitam yang diberi pita. Lengkap dengan ID card yang terbuat dari kertas
karton warna merah marun. Ekspresi mereka beragam. Ada yang
terlihat semangat, malu-malu, bahkan gugup. Mungkin itulah pertama kalinya mereka merasakan awal kegiatan sebagai Mahasiswa. Pemandangan itu menjadi sebuah dokumen tersendiri bagi UNSIKA.
terlihat semangat, malu-malu, bahkan gugup. Mungkin itulah pertama kalinya mereka merasakan awal kegiatan sebagai Mahasiswa. Pemandangan itu menjadi sebuah dokumen tersendiri bagi UNSIKA.
Ya,
belum lama ini, UNSIKA (Universitas Singaperbangsa Karawang), mengadakan event
besar. Event yang biasa dilaksanakan setiap tahun dalam rangka
menyambut mahasiswa baru. Ada sekitar 2.300 orang yang terdaftar sebagai
mahasiswa-mahasiswi tahun ajaran 2012-2013 ini. Jumlah yang cukup spektakuler
dibanding tahun-tahun sebelumnya, sejak Universitas ini berdiri pada tahun
1982.
Sebagaimana
umumnya Universitas lain saat menerima Mahasiswa-mahasiswi baru, UNSIKA pun
mengadakan Masa Orientasi bagi mahasiwa-mahasiswa barunya, yakni kegiatan
Akademika, namun lebih akrab disebut dengan Ospek (Orientasi Studi dan
Pengenalan Kampus).
Kegiatan
tersebut berlangsung selama empat hari, yang dibagi menjadi dua sesi. Dua hari
pertama untuk pengenalan Universitas UNSIKA secara global, dua hari selanjutnya
untuk pengenalan tiap-tiap fakultas yang ada dalam Universitas. Setiap
Mahasiswa-mahasiswi yang biasa disapa Maba-Miba, wajib hadir dengan mengikuti
pelbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia Ospek. Tak ada kegiatan ekstrem
yang dilakukan para kakak tingkat bagi adik-adik angkatan barunya. Namun tak
jarang, dalam kegiatan tersebut, para disipliner, sebutan untuk para pembina
Maba-miba UNSIKA, mengeluarkan jurus andalannya, berteriak.
“Tujuannya,
mendidik agar mahasiswa baru menjadi mahasiswa yang disiplin dari waktu maupun
aturan yang telah kami buat.” Ungkap Ahmad Ramli, salah satu disipliner
Ospek tersebut. “Jadi bentak begitu ada maksudnya, bukan asal bentak.”
Sambungnya saat dimintai penjelasan mengapa harus ada teriakan atau bentakan.
Intinya,
teriakan itu tidak lain untuk menguji mahasiswa-mahasiswi baru, apakah tetap
mampu berpikir meski dalam keadaan tertekan. Demikian yang dijelaskan Mulyana,
ketua disipliner Ospek. Kita tahu, mahasiswa adalah stake holder dalam
membangun dan memajukan bangsa. Jadi, bila diberi teriakan saja sudah melempem,
bagaimana nanti saat menghadapi persoalan bangsa yang lebih kompleks, yang
membutuhkan kekuatan mental kita membela kebenaran, sekalipun dalam keadaan
tertekan?
Maka
secara garis besar, menurut pengamatan berbagai pihak, Ospek di Kampus UNSIKA,
tergolong Ospek yang cukup toleran. Hal itu terlihat dengan adanya berbagai games
menarik selama kegiatan. Dan yang paling penting adalah sama sekali tak ada
kekerasan fisik. Karena memang tak semestinya ada kekerasan, seperti asumsi yang
dianut sebagian besar orang, bahwa ospek identik dengan kekerasan fisik.
“Kalau
Ospek yang dimaksud adalah ta’aruf itu memang penting dalam rangka
mencari potensi baru, tapi kalau Ospek yang dimaksud sekedar ajang seru-seruan
atau penekanan otoritas senior pada junior, itu yang dilarang. Karena bisa
memunculkan otoriterisasi di kampus.” Papar Bapak Iwan Hermawan, Kepala Prodi
Fakultas Agama Islam, salah satu Fakultas yang ada di UNSIKA, dalam
meminimalisir asumsi yang salah.
Mewujudkan
harapan banyak pihak, maka sangsi, sesuatu yang perlu diberikan sebagai bahan
pertimbangan, bagi Maba-Miba saat melakukan pelanggaran adalah push up
sebanyak lima kali bagi Maba (Mahasiswa baru), dan sit up bagi Miba
(Mahasiswi baru). Bentuk hukuman yang tidak seberapa, namun cukup membuat
Maba-Miba jera untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Dan cukup membuat
Maba-Miba mengerti bahwa melanggar norma atau aturan adalah sesuatu yang
menyakiti identitas mahasiswa sejati.
“Ketika
Ospek berjalan baik,” Ujar Abdul Aziz Jaelani, mahasiswa Prodi Bahasa Inggris
semester lima, sekaligus ketua FKDK (Forum Komunikasi Dakwah Kampus), salah
satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di UNSIKA, “maka itu merupakan ajang pengenalan
psikologi dan antropologi lingkungan kampus, karena wawasan bukan sekedar
akademis, tetapi juga non akademis, seperti keorganisasian, pergerakan, ta’aruf
alias saling mengenal, dan lain-lain.”
Universitas yang
memiliki delapan Fakultas (Fakultas
Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian, Fakultas Agama Islam,
Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi, Informasi dan Komunikasi, dan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan beralmamater merah marun ini, tidak hanya
mengenalkan seberapa pentingnya nilai akademis, melainkan juga mengharapkan
Maba-Miba turut berperan aktif di organisasi dengan tanpa mengurangi keaktifan
dalam tataran akademik. Untuk itulah disediakannya beberapa UKM (yang sifatnya
non akademis), guna memfasilitasi Maba-Miba dalam menyalurkan aspirasinya
sebagai mahasiwa aktif sesuai dengan potensi masing-masing. UKM yang ada adalah
Forum Komunikasi Dakwah Kampus (FKDK), Mahasiswa pecinta alam Singaperbangsa
Karawang (Mapalaska), Resimen Mahasiswa (Menwa), dan Teater Gabung.
Ospek UNSIKA
diakhiri dengan pentas seni, persembahan berbagai UKM dan panitia Ospek,
sebagai wujud keakraban dan melunturkan kesan tidak menyenangkan dikalangan
sebagian orang tentang Ospek itu sendiri. Kegiatan tersebut dimulai dengan
penampilan akustik, pentas drama, sampai diadakannnya api unggun di halaman UNSIKA.
“Hikmahnya
adalah kita jadi banyak wawasan dan teman. Mengenai teriakan para disipliner
adalah sesuatu yang saya anggap biasa saja, selama tidak diiringi dengan
kekerasan fisik.” Ujar Neneng, salah satu Miba Fakultas Agama Islam. Pernyataan
Neneng tersebut didukung oleh Farida, Miba Fakultas Akuntansi, yang bersyukur
tidak ada kekerasan fisik dalam Ospek Universitas pilihannya ini.
Mengingat tema
Ospek kali ini adalah Membentuk Paradigma Mahasiswa yang Intelek,
Transformatif dan Inovatif, tiga sifat dasar yang menjadi gerbang kemajuan
suatu bangsa, maka seyogyanya apa yang dikenalkan selama Ospek mampu
menjembatani Maba-Miba dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk proses pembelajaran
ke depan. Dengan harapan, selama belajar sampai selesai menempuh studi di
Universitas ini, Maba-Miba ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Karena kebermanfaatan
itulah yang dibutuhkan masyarakat, hingga menjadi tujuan utama diadakannya
sebuah perguruan tinggi. Bukan sekedar menambah panjang daftar nama mahasiswa
semata, tanpa memberikan kontribusi apa-apa.
“Semoga menjadi
mahasiswa-mahasiwi yang berkualitas.” Harap Kepala Rektorat UNSIKA, Bapak Harun
Firdaus.
Pada akhirnya,
semoga Ospek UNSIKA dalam rangka menyambut Maba-Miba, mampu mengawali Maba-Miba
untuk menjadi ‘Singa’ yang aktif membela maupun memperjuangkan kebenaran dalam setiap
aspek kehidupan, seperti pesan yang tersirat dari nama Universitas ini sendiri,
Singaperbangsa Karawang. Dan terus bergerak menjadi pribadi yang lebih baik,
karena setinggi apapun pendidikan yang ditempuh akan percuma bila tidak
disertai dengan kualitas diri yang baik. Sekali lagi, saya ucapkan, Selamat
datang Maba-Miba! Selamat menempuh perjalanan menjadi ‘Singa’ bangsa yang
berkualitas!
***
Para Undangan Berikut foto-foto pengenalan berbagai UKM, ^_^ |
Pengenalan UKM Mapalaska |
Pengenalan UKM Teater Gabung |
Pengenalan UKM Menwa |
Pengenalan UKM FKDK |
*** mohon maaf pada pihak-pihak bersangkutan, semoga ridho fotonya saya posting ^o^ ***
Salam hangat dari Penulis yang karyanya segera sejajar dengan Andrea Hirata dan Fahd Djibran ^0^ (aamiin ^____^ sugesti mode on ^0^ ) , Djayanti Nakhla Andonesi ^_~
6 komentar
teruslah berkarya!
BalasHapusaamiin...
Hapuslahaula walaa quwwata illaa billah..
Terimakasih pak. ^_^
semoga berkenan juga mengaminkan tulisan yang ini:
http://djayanti-nakhla-andonesi.blogspot.com/2012/09/wish-my-dream-come-true.html
hhee.. ^o^
2 Oktober 2012 22.13
pengenalan UKM teater gabungnya kok gada gue nya ya .. ??? hahahaha
BalasHapus:D Maaf Anda belum beruntung, jadi enggak ke photo mungkin :D
HapusTerus berkarya dan harumkan nama bangsa
BalasHapusaamiin
Hapus