(Sebuah KAMIS, 24 Mei
2012)
Alhamdulillah…
hari itu, sebuah presentasi –yang yaaa walopun hasilnya tidak bagus2 amat-
telah saya dan kawan-kawan saya lalui dengan baik.
Tak bisa dihindari, sebuah debat kusir terjadi. Teman-teman sekelas saya pasti hapal diluar kepala lah yaa siapa yang –selalu- menjadi tokoh pendebat nya :D. Kalo ada beliau, pasti deeeh ramee.. saking ramenya ampe mengundang esmoni.. ckckck!
Tak bisa dihindari, sebuah debat kusir terjadi. Teman-teman sekelas saya pasti hapal diluar kepala lah yaa siapa yang –selalu- menjadi tokoh pendebat nya :D. Kalo ada beliau, pasti deeeh ramee.. saking ramenya ampe mengundang esmoni.. ckckck!
Tapi, sebenarnya
beliau orangnya baik koq ^_^, jadi tidak
usah berfikir yang aneh-aneh ya..
Eh, istigfar
bareng ah… Astagfirullahal’adziim… :’)
Hm, semoga kita
tidak lupa dengan KalamNya ya..
“Serulah manusia
kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Dan bantahlah mereka
dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Robbmu, Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat di jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS An-Nahl ayat 125)
Anyway.. pasti
pembaca bertanya-tanya. Emang saya ini mau ngomongin apa seeh?
Kalem, kalem.. ^.^
Yang mau saya ceritain disini bukan bagaimana debat kusir itu terjadi koq. Lagian Ga penting lah ya kalo kita meruncingkan sesuatu yang malah bisa memicu alias membuat perpecahan persaudaraan. Tul?
Kan kita ini bhineka tunggal ika? (tumben nasionalisme bangeeett. hehe)
Yang mau saya ceritain disini bukan bagaimana debat kusir itu terjadi koq. Lagian Ga penting lah ya kalo kita meruncingkan sesuatu yang malah bisa memicu alias membuat perpecahan persaudaraan. Tul?
Kan kita ini bhineka tunggal ika? (tumben nasionalisme bangeeett. hehe)
Jadi, apa dong yang
mau saya share disini?
Hm..
Langsung saja, Check
this one out : )