Persiapan ramadan dan strategi marketing IDN Creative

Maret 29, 2021

Ramadan tiba, Ramadan tiba, marhaban ya Ramadan, marhaban ya Ramadan... 

Siapa yang baca kalimat di atas sambil bersenandung, cung! Sayaaaa! Hihihi, iya ya saya saja yang nulisnya sambil bersenandung. 

Tidak terasa memang ya, tahu-tahu Ramadan sudah di depan mata. Sebagai muslim, tentu saja kita harus menyambutnya dengan gembira. 

Dan bentuk kegembiraan ini, biasanya terlihat dari seberapa antusias kita dalam mempersiapkannya. Walaupun suasana agak berbeda, karena kondisi saat ini masih belum pulih sepenuhnya dari pandemi, namun kita harus tetap optimis menyambut Ramadan. 

Teman-teman, apa saja sih yang biasanya perlu kita persiapkan menjelang Ramadan?

1.      Niat

Segala sesuatu itu memang tergantung niatnya. Jadi pastikan juga niat kita berpuasa itu sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah swt.

Karena, amalan ibadah puasa ramadan ini sangatlah unik. Kenapa unik? Karena, selain pahala maupun ampunan serta keberkahan yang sudah Allah siapkan dengan sangat berlimpah. Juga karena momen ramadan ini datangnya satu tahun sekali, yang kita tidak bisa memastikan apakah kita masih akan tetap dapat kesempatan bertemu kembali dengan ramadan, kan?

Nah, jangan sampai nih, puasa ramadan yang kita lakukan hanya sekadar menahan lapar dan haus saja tanpa mendapatkan ampunan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt.

2.      Fisik dan lingkungan

Untuk menunjang niat kita dalam menjalankan ibadah ramadan nanti, penting juga nih kita mempersiapkan fisik kita, agar lebih siap menjalankannya, apalagi bagi teman-teman yang mungkin sedang berada di negara yang rentang waktu puasanya lebih lama dari subuh ke magribnya.

Pastikan teman-teman minum air mineral dengan cukup, makan makanan yang sehat, dan mengkonsumsi herba-herba yang bisa membantu menguatkan imun teman-teman agar biasa berpuasa dengan fit di musim pandemi ini.

Dan mengenai lingkungan, untuk mempersiapkan ramadan yang lebih baik, kita pastikan lingkungan kita bersih, bisa dimulai dari hal sederhana dengan memfilter benda-benda yang ada di rumah, lalu membersihkan dan merapikannya. Atau bisa juga dengan mendekor ulang ruangan agar lebih fresh dan nyaman, sehingga bisa menimbulkan mood yang baik juga saat berada di rumah, sehingga lebih nyaman ketika mengkhatamkan bacaan alquran, misalnya.

3.      Ilmu

Poin ini menjadi sangat penting pula. Karena amal tanpa ilmu itu bagaikan aku tanpa kamu, eaaaaaa, bukan, bukan. Maksudnya adalah, amal tanpa ilmu itu bagaikan kapal tanpa nahkoda, yang terombang-ambing di lautan lepas lalu karam tenggelam. Eaaaa, jadi puitis lagi koq ya. Hihihi.  

Intinya, ilmu menjadi hal yang wajib dikonsumsi untuk hati, akal dan pikiran kita. Lah iya dong, wong kita ini hidup sebagai manusia, toh, hehehe. Jadi ilmu adalah nutrisi penting juga untuk keberlangsungan peradaban kita. Apalagi sebagai muslim, beuh lebih wajib lagi untuk giat mencari ilmu, karena agama Islam itu dekat dan erat dengan ilmu. 

Fix, salah satu persiapan untuk menyambut ramadan adalah, pastikan kita juga antusias mencari ilmu, baik itu yang berkaitan dengan ramadan ataupun hal-hal yang bermanfaat lainnya.

Nah, bicara soal ilmu, selain dibutuhkan sebagai personal, penting juga nih untuk para pegiat bisnis ataupun pegiat marketing dalam sebuah brand, untuk menyimak beberapa tips yang akan dibagikan oleh IDN kreative, khususnya di bulan ramadan.

Karena, di zaman yang semakin berubah teknologi ini, tidak bisa memungkiri juga ada perubahan pola perilaku di momen Ramadan, yang ditemukan di kalangan generasi milenial dan Z. Brand tentunya akan berlomba-lomba mencuri perhatian kelompok usia dengan daya beli tertinggi di antara generasi yang lain ini. Untuk membantu brand ataupun para pelaku bisnis lainnya untuk mempertahankan relevansi sekaligus mencuri perhatian generasi millennial dan z, berikut adalah beberapa insight yang dibagikan oleh IDN Creative, agensi digital multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi konten, dan aktivasi online.

Apa aja, tuh?

1.  Speak their language

Di Indonesia ramadan di rumah diperkirakan akan membawa beberapa perubahan pada perilaku konsumsi digital generasi millennial dan z. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, kemampuan menyampaikan brand message adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Bagi IDN Creative, brand harus memberi perhatian khusus pada topik-topik yang secara aktif mereka cari dan konsumsi selama Ramadan. Menghubungkan topik-topik yang sedang hype ke dalam brand message mampu menciptakan kedekatan tersendiri dengan target audiens. Menurut penelitian IDN Creative, ternyata konten yang bersifat ringan rupanya 2x lebih banyak dicari oleh generasi millennial dan Z di Indonesia; pencarian konten dengan topik hiburan juga meningkat sebanyak 6x dari biasanya.

2. Go hyper-local, go hyper-relevant

Sebagai gambaran, Ramadan di rumah membuat kita memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan sajian buka puasa yang beragam dan menarik. Hal ini dapat dilihat dari data pencarian konten menu dessert yang meningkat signifikan. Data tersebut tentu harus diikuti dengan penyesuaian konten yang disajikan: relevansi antara konten dengan minat audiens tentu akan menghasilkan output yang lebih optimal.

Membantu campaign salah satu brand susu pada Ramadan tahun lalu, IDN Creative menghubungkan brand susu kental manis tersebut dengan Yummy, salah satu unit bisnis IDN Media yang fokus pada konten kuliner, untuk menstimulasi eksplorasi resep menggunakan produk SKM tersebut dari para audiens. Sambil tetap memenuhi keingintahuan audiens, IDN Creative juga mendorong munculnya ide-ide inovatif nan unik: susu kental manis tak hanya bisa diolah menjadi makanan manis, tapi juga gurih. Pada intinya, brand harus mampu menyampaikan cerita yang tepat, kepada orang yang tepat, melalui media yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Mirip-mirip slogan jodoh lah ya; orang yang tepat di waktu yang tepat. Eaaa.

3. Tailor-made your stories

IDN Creative sudah meriset, terlalu banyak generalisasi pada konten tak akan menghasilkan output yang optimal. Perlu diingat bahwa generasi millennial dan Z bahkan memiliki perilaku dan preferensi yang berbeda.

Untuk itu, mengaplikasikan pendekatan personal pada konten yang diproduksi tentu akan menyentuh mereka secara lebih dalam. Hal ini juga perlu diamplifikasi secara masif dengan menerbitkan konten tersebut di beberapa publisher sekaligus.

Di IDN Media sendiri, topik konten yang sama mengenai menu berbuka puasa bisa disajikan dalam bentuk berbeda sesuai dengan karakter audiens di masing-masing publisher.  Contohnya Text-based content berjudul “5 Resep Takjil yang Bikin Ingat Masa Kecil” yang dipublikasikan di IDN Times dan kemudian diolah menggunakan perspektif keluarga untuk ditayangkan di Popmama.com. Kemudian untuk memberikan output yang optimal, konten juga disajikan dalam bentuk video-based content di Yummy. Dengan begitu, pesan yang dibawa oleh brand dapat menjangkau audiens dengan persona yang lebih beragam.

Nah, mungkin ada yang bertanya-tanya, IDN creative atau IDN Media itu apa, ya sebenarnya? IDN Creative adalah agensi digital multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi konten, dan aktivasi online. 



Robiatur Rasyid, Head of IDN Creative


Sedangkan IDN Media adalah perusahaan media platform untuk milenial dan gen Z di Indonesia, dengan lebih 60 juta Monthly Active Users (MAU), yang visinya adalah mendemokratisasi informasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat. Wow banget, ya.


Timmy (panggilan untuk para staff IDN)


IDN Media HQ Office


Jadi, buat teman-teman yang sudah mempunya brand dan ingin menambah lejitan omsetnya pun di bulan ramadan ini, silakan hubungi IDN Creative!

You Might Also Like

0 komentar