masihkah merasa menjadi manusia termalang di dunia??

Januari 16, 2012

oleh Djayanti Nakhla Andonesi pada 22 Oktober 2011 pukul 23:46 (was posting on my FB)


Sob, awalnya saya bingung hendak menulis apa disini?

Namun, setelah lelah dengan kebingungan yang mengambangkan fikiran, ternyata saya bertemu dengan sebuah pertimbangan.

Biidznillah...

Akhirnya, saya putuskan untuk menulis ini saja.
tentu saja ini warning untuk saya khususnya...


Sob, pernah merasa jadi orang termalang di dunia? (yang jelas sih kalo termiskin di dunia mah lagunya Hamdan att yaa :D )

hm... kalo pernah atau mungkin sedang mengalami perasaan seperti itu, entah karena sedang disakiti atau tersakiti (sengaja ataupun tidak), mari kita review lagi dengan sebuah kisah nun jauh dibelahan dunia sana. namun sebenarnya ........
dekat dengan belahan hati kita, yakni : Palestina dan warga islam di belahan dunia lainnya yang teraniaya.

kita bandingkan..........(bukan untuk membuat jarak kesombongan bin ketakaburan, bukan untuk sekedar menjadikan perbincangan tong kosong melompong), antara kita (yang sedang merasa hidupnya termalang dan ter-ter-ter sedih di dunia) dengan mereka.

ya, dengan mereka : Para Saudara kita yang mulia.

Masya Allah.........sob..

Sungguh Saya tidak sanggup sob, membayangkan saja tidak sanggup..
..desingan peluru ganas menghujam dikepala, kaki, bahkan sekujur tubuh mereka..
..melihat bangunan-bangunan dan kehormatan wanita menjadi puing-puing atas kebiadaban orang-orang gila!
..masa depan para balita dan anak-anak langsung kandas seketika, ditanah kelahiraannya!
..orang tua-orang tua yang berderaian airmata kehilangan generasi penerusnya..
..orang-orang yang berpisah dengan sanak familinya dengan cara yang sungguh jauh dari kategori manusia.

:(

TAPI sob, lihatlah...
mereka yang sedemikian rupa di ganggu orang non-manusiawi itu, MASIH TERUS BERUSAHA dan TAK LETIH BERDOA pada Allah 'Azza wajalla..
karena Mereka yakin, sob..
Mereka YAKIN, bahwa kepedihan yang teramat sangat mereka rasakan itu adalah ujian yang teramat manis hasilnya nanti jika mereka bisa melaluinya dengan SENANTIASA Mengencangkan Sabuk Iman di dada.

ya, MEREKA, hamba-hamba Allah yang mulia itu adalah insan-insan luar biasa.
Yang diuji dengan kepahitan, kegetiran, kepedihan, kesedihan yang juga Luar biasa.
Tapi, apakah mereka mengatakan bahwa mereka adalah "Orang-orang termalang di dunia" ?

TIDAK.

Justeru mereka dengan mantap mengatakan : " Innashshalaati wa nusukii wa mahyaaya wa maamaatii lillaahirabbil'aalamin...."

Sungguh orang-orang seperti mereka adalah Orang-orang tangguh sedunia!!


well Sob, setelah mereview dan melihat dengan mata hati segala peristiwa yang menimpa saudara-saudara kita,
masihkah kita merasa menjadi orang termalang di dunia??

masihkah kita berkenan untuk mengeluh-ngeluhkan duka lara kita yang tidak seberapa dibanding mereka?

masihkah kita misuh-misuh menyumpahi nasib dengan tidak kita ikhtiarkan alias kita tidak berbuat apa-apa?

masihkah kita harus terjerembab dalam keputus asaan dengan mendustakan nikmat Tuhan yang telah Dia berikan pada kita?

Masihkah kita hanya duduk menopang dagu menunggu keajaiban datang?

Masihkah kita tutup mata dan membanjiri muka dengan merasa seolah manusia 'termalang di dunia' ?


*hm... Jika masih merasa menjadi manusia temalang di dunia juga, kita harus segera ke UGD jiwa sob..
kita harus periksa jiwa kita, mungkin ada saraf yang konslet...



At last, but not least..

YUkssss kita bantu saudara-saudara kita dimana saja berada, yang membutuhkan bantuan kita, (karena sesungguhnya kita bukan lah manusia termalang didunia, sugestikan itu yuuuk :)), dengan bantuan semampu kita. apapun, lillahita'ala....




Salam (perbaikan) ukhuwah
Djayanti Nakhla Andonesi

22 - 10 - 2011

You Might Also Like

0 komentar