Serba-serbi Tips Pembuatan E-KTP di Karawang

September 18, 2016

Tulisan ini, lanjutan dari pengamatan dari Suka Duka Pembuatan E-KTP di Karawang

Jadi prosesnya,  begini.



√ Siapkan KTP konvensional, dan Kartu Keluarga yang bentuknya kertas. Fotokopi satu pcs per KTP.

√ Kita ke kelurahan setempat. Kalau, formulirnya ada di Pak RT, berarti wayahna harus ke Pak RT dulu. Cuma, patut digaris bawahi bahwa pembuatan E-KTP itu gratis, ya.

√ Setelah mengisi formulir pengajuan E-KTP, tunggu tanda tangan dan stempel di kelurahan.

√ Selesai stempelisasi di kelurahan, maka langsung menuju ke kantor Kecamatan
√ Di kantor kecamatan, biasanya ada ruang-ruang tertentu.

   >> Pertama-tama, datangi meja rekap.  Bila petugas meminta retribusi, silakan adukan ke nomor pelayanan nasional E-KTP.

   >> Selesai direkap, langsung ke ruangan stempel Camat. Dan karena ruangan di kantor Kecamatan Telukjambe sangat sempit, maka warga harap diet terlebih dahulu, hehe. Enggak, dink. Enggak usah diet enggak apa-apa. Yang penting antri saja yang tertib.

  >> Bila sudah mendapatkan tanda tangan dan stempel Camat, silakan keluar ruangan. Jangan nyempit-nyempitin ruangan. Cukup lapangan pekerjaan di Karawang saja yang masih sempit.

  >> Bagi teman-teman yang memang belum rekaman, segera ke ruang rekaman. Di sana nanti kalian bisa jadi artis sekejap. Foto-foto dan tandatangan. Dan kalau sudah pernah rekaman, biasanya tak perlu direkam lagi.

√ Selesai dari kantor Kecamatan, berarti proses selanjutnya adalah mengurusnya ke kantor Capil (Catatan Sipil) Karawang. Ingat ya, letaknya di antara Polres Karawang dan Dinas Ketenagakerjaan. Bukan di antara serpihan-serpihan luka masa lalu.  #Eaa


Nah, jangan salah. Proses di Capil itu luamaaaaa. Saking lamanya, kita bisa mancing ikan paus dulu di Antartika. Karena emang lotnya yang selalu membludak setiap hari.

Jadi, ini tips yang bisa diserap jika teman-teman sedang berproses di sana. 


√ Pastikan semua berkas, seperti KK, KTP lama, surat pindah (kalau memang baru pindah), dan lain-lainnya sudah lengkap. Formulir pengajuan yang sudah diisi. Pastikan juga semua kolom tanda-tangan kita, pejabat dan petugas kependudukan harus sudah terisi.

√ Datang ke Capil sepagi mungkin untuk mengambil nomor antrian. Karena, jam sembilan pagi biasanya sudah ditutup loket pengambilannya. Tiada ampun bagimu, deh.

Maka jangan heran kalau ada yang datang jam lima pagi. Karena mentari meninggi sedikit lagi saja, berkas-berkas sudah menumpuk di depan loket nomor antrian. Padahal loket bukanya jam 7. Dan karena akhir-akhir ini sedang membludak, maka petugas pun membuka lebih awal sekitar pukul 06. 30 WIB.

Tidak usah khawatir kelaparan bila belum sarapan. Karena, selalu ada manusia cerdas yang mampu melihat peluang itu dengan berjualan bubur, ada juga yang menawarkan mie ayam. Kalau mau repot sedikit, berarti harus siapkan bekal dari rumah.

Waktu jumat yang lalu, saya sendiri berangkat pukul setengah enam. Hawa masih dingin, sedingin hati yang lama tak tersentuh ayat Quran.



Saya pikir sudah paling pagi, ternyata ada yang lebih nyubuh dari saya.  Hehe. Bahkan, menurut informan di sana, ada yang beberapa waktu lalu sempat menginap di kantor Capil. Mungkin mereka datang dari kecamatan yang jauh-jauh. Karena memang, seluruh kecamatan yang ada proses terakhirnya ya di kantor Capil Karawang ini.




Setelah lama menunggu, akhirnya loket pengambilan nomor antrian buka. Dan tempat tunggu sudah sangat penuh. Padahal belum jam tujuh pagi.

Dan tolong, untuk teman-teman yang sedang menunggu dipanggil petugas, jangan berdiri atau duduk menghalangi orang yang hilir mudik.

Karena di sana sudah disediakan bangku kosong, koq. Jangan sampai malah baper enggak mau ngedudukin bangku hanya karena hati sedang kosong. #Eaaa

Jadi, diduduki saja ya bangkunya. Dan kalau memang ada orang sepuh yang belum kebagian tempat duduk, kita yang muda sebaiknya ngalah. Enggak usah nunggu adu panco dulu untuk mempersilakan mereka yang sepuh duduk.

Setelah dipanggil oleh petugas loket, kalau berkasnya tidak ada masalah, berarti bakal langsung dapat nomor antrian. Tapi, kalau berkasnya ada masalah, biasanya teman-teman harus lapangkan dada untuk mengurusnya kembali hingga waktu tertentu.



Dan bila sudah dapat nomor antrian, jangan langsung girang dulu.
Lihat tanggal dan nomor yang didapatkan. Karena, belum tentu setelah antri mengambil nomor antrian bisa langsung ke loket pengambilan kartu e-ktp nya.
Setiap orang mendapatkan nomor antrian yang berbeda tanggalnya antara tanggal pengambilan nomor antrian dengan jadwal nomor antrian itu sendiri.



Saya sendiri mengambil nomor antrian pada tanggal 16 September 2016, dan saya baru bisa mengambil e-ktp pada tanggal 10-10-16. Jeda tiga mingguan dari pengambilan nomor antrian. Waw. Pasti karena sangat membludak ya warga yang membuat e-Ktp.

Loket pengambilan e-KTP. Tuh, belum buka aja loketnya,  yang ngantri udah lumayan penuh :D

Oia, untuk pengambilan e-ktp, loketnya ada di ruangan bagian belakang. Berbeda dengan ruangan loket pengambilan nomor antrian, ya.

Hikmah Menunggu Lama 


√ Bisa kenalan dengan teman baru. Atau bisa juga nanti para jombloers ketemu jodoh di sana. Huhu, ngarep, tuh.

√ Bisa nambah level kesabaran. Kalau tadinya masih level jongkok, bisa jadi karena nunggu proses e-ktp ini levelnya jadi tiarap. Hehehe.

Dan kabarnya, nih, pembuatan e-ktp diperpanjang sampai pertengahan 2017. Entah hoax atau bukan. Tapi, kalaupun benar, jangan malah bikin kita jadi males menyelesaikan administrasi. Kalau bisa sekarang, ngapain nunggu entar? Entar udah nyesel mah berabeee!

Oke, selamat membuat e-KTp ya! :)

Salam,
Djayanti Nakhla Andonesi
@Telukjambe

You Might Also Like

13 komentar

  1. Jika antrian tertib tentu lebih enak, semoga nggak ada yang nyrobat-nyrobot ya.
    Saya juga mau mutasi nih. Semoga gak terlalu ribet urusannya.
    Terima kasih infonya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuaaa ada pakdee Cholik,makasih pakDe sudah berkunjung kemarii *sorak-sorak bergembira*

      Iya betul pakDe.. tertib itu bikin proses lebih cepet sebenarnya.

      Wah mau mutasi kemana nih pakde? Moga lancar aamiin..

      Hapus
  2. saya juga belum bikin e-KTP nih. Kok ngeri banget ya antreannya, kalah deh antrean sembako sama daging kurban. Moga-moga ga korban perasaan haha. Kalau ada yang minta bayar, sikat aja. Kufoto sama kuancam kuunggah di medsos, xixi.

    BalasHapus
  3. Xixixi. Iya, ngantrinya penuh sekaliih.

    Betul, betul, betul. Sekarang sudah teknologi canggih, jadi bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemashlahatan ummat *tsah bahasane ehehe

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. emang lagi happening bgt ni soal e-KTP, aku kmren juga liat di Tv Bu Risma marah krn pegawai lelet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. iya ya mbak, emang banyak proses yang harus dibenahi ya :)

      Hapus
  6. Aku udah bikin ektp bareng ama suami 2 tahn lalu. Punyaku udah beres, suamiku ektp belum jadi :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduuh, :(
      udh dicek kembali ke dinas capilnya blum bun? Siapa tahu keselip disana :v

      Hapus
  7. Jadi inget kalau saya blm bikin yang baru :D

    BalasHapus